Ayah

Ketika aku merasa
Aku sendiri tanpa siapapun
Dan tak ada yang menemaniku
Saat itulah ia hadir
Hadir dalam dekapan
Hadir dalam tangis
Dan Hadir dalam Senyum

Namun ku mengacuhkan
Hanya melirik dan menghilang
Dulu...
Ketika ku butuh ia selalu menjawab "Ya"
Setiap pagi selalu membuat nya membuang waktu
Untuk mengantarkan ku sekolah, acara lain
Dan lagi-lagi jawabannya "Ya"
Bahkan saat ia sakit sekalipun
Teringat ketika ia sulit untuk melirik karena salah urat
Ia bangun pagi,mandi,menyiapkan susu untuk anak-anaknya, dan ternyata ia Menyiapkan Mobil untuk Berangkat
Ketika ku lontarkan "Pah ? Masih Sakit ? Udah aja bapak Istirahat, biar dianter sama Mang Japar" (Supir)
Ketika itu ku terhanyut dalam jawabannya "Kalian anak bapak, masa anak sendiri di anter orang lain"
Diam membisu,ingin ku jatuh kan air mata ini, tapi tak bisa karna aku tak ingin melihatnya menangis pula

Ketika Perjalanan menuju sekolah
Kupandangi kepala dan lehernya juga mata nya dari balik spion
Terlihat susah untuk melirik sedikit pun
Tapi kuatnya dia untuk mengantarku
'' Meski Sakit Aku Mampu Memberi Yang Terbaik, Selagi AKU HIDUP "

Diam-diam aku tertunduk malu dan rasanya ingin ku loncat dari Mobil
Aku yang masih kuat, sangat KUAT bahkan
Tak pernah ku lakukan itu untuknya
Air Mata pun membasahi relung pipi
Setiap dia meminta ku untuk menemani nya pergi di Hari Minggu
Jawabanku " Gak mauuuuu Capeeeek Ngantuuuk ah "
Ayah : Sebentar aja nanti tidur di mobil asal temenin sebentar kok
Aku : Enggaak ah ngantuuk (dan pura-pura pulas lalu tak menjawab pembicaraannya)

Tuhan . . . Aku berdosa atas ini
Aku tak seharusnya memiliki ayah seperti itu
Terlalu buruk aku untuknya
Tuhan ku mohon
Jaga dia saat ia tidur, maafkan atas segala kesalahannya
Temani Ia dalam Tidur nya
Sehatkan dia selalu
Jangan pernah kau memberi ujian lagi padanya
Cukup limpahkan saja padaku
Aku yakin Kuat meski aku HARUS Kesakitan
Tuhan maaf ku berdosa atas ini

Temani Ia dalam tidur nya Tuhan
Jangan beri dia mimpi buruk
Sama Sekali

Good Night Dady :*